KAMI MERINDUKANMU, KYAI
oleh: Alip M. Putra
Tinggal menghitung hari Bulan Ramadhan kan tiba
Hari berganti hari pula kami lama menantinya
Namun, Ramadhan ini akan terasa tidak biasa
Karena kami harus berpisah dengan pondok tercinta
Wabah yang melanda, bukanlah alasan utama
Kami pun tak berhak menyalahkan Corona
Wahai kyai, kami merindukanmu berserta keluarga
Kami ingat tatkala puasa sebelumnya
Kami sering berkeliaran mencari takjil dimana-mana
Padahal engkau sudah menyiapkan takjil untuk kami seadanya
Seiring itu pula, teringat akan masa-masa nakal kami selama disana
Sering tidur tatkala engkau membacakan kitab disetiap habis shubuh sampai dhuha
Namun engkau membiarkan kami begitu saja
Menunggu pohon jambumu matang dan berbuah
Mengambil tanpa seijin dan sepengetahuan guru, pengurus, dan ketua
Sering melanggar peraturan, dihukum dan menganggapnya sudah biasa
Sering sembunyi dijam-jam tertentu untuk kenikmatan bersama
Kami pun juga sering salah tingkah tatkala berhadapan denganmu seketika
Hidupmu yang sederhana
Mengajarkan kami untuk taat beribadah
Memperbaiki akhlak untuk menjadi manusia mulia
Tidak lupa untuk terus mengajar, belajar, dan mengingat-Nya
Kyai, kami rindu engkau dan pondok disana
Engkau tiada letih dan susah untuk terus mendoakan kebaikan kami bersama
Kami pun tiada henti berharap kebaikan serta kemuliaanmu beserta keluarga
Rasa terima kasih tidak bisa menggantikan kebaikan, jasa dan segalanya
Kyai, kami merindukanmu, tak hanya dalam ramadhan, namun dihari-hari yang lain juga
Kyai maafkan atas segala tingkah dan kesalahan kami semua
0 Comments