Berbagai Penyebab Mati Su’ul Khatimah

Published by Ponpes Anwarul Huda on

Oleh: KH. M. Baidhowi Muslich

Wasiat paling penting di dalam Al qur’an adalah perintah Allah SWT agar orang-orang mukminin tetap bertaqwa kepada Allah SWT dan tidak mati kecuali mati dalam islam. Dalam firman Allah:

“Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan islam” (Ali Imron:102)

            Demikian pula Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ya’qub AS juga berwasiat kepada anak-anaknya:

“Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. (Ibrahim berkata): “hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama islam””(Al Baqarah: 132)

            Kedua ayat Al qur’an merupakan peringatan keras bagi setiap orang beriman agar jangan mati su’ul khatimah.

            Mati itu merupakan akhir kehidupan dunia dan awal kehidupan akhirat. Tidak ada lagi waktu untuk bertaubat dan tidak ada lagi waktu untuk beramal. Jadi sangat-sangat penting untuk diperhati-kan.

            Orang yang matinya su’ul khati-mah –na’udzu billah min dzalik- sudah tidak bisa diharapkan keselamatannya untuk selama-lamanya.

            Kemudian apakah penyebabnya orang mukmin mati su’sul khatimah? Secara umum Alquran menjelaskan bahwa perbuatan dosa/kejahatan itu akibatnya adalah siksa/adzab yang lebih buruk.

            Dalam surat Ar-rum ayat 10 Allah SWT berfirman:

“Kemudian, akibat orang-orang yang mengerjakan kejahatan adalah (azab) yang lebih buruk, karena mereka mendustakan ayat-ayat Allah dan mereka selalu memperolok-oloknya” (Ar-rum: 10)

            Jadi ayat ini menegaskan bahwa perbuatan jelek itu akibatnya juga jelek. Hal ini dibuktikan dengan sejarah peristiwa-peristiwa pada zaman dahulu, bahkan mulai zaman Rasulullah SAW. Seperti ceritanya ‘Alqomah yang menya-kiti orang tuanya, tsa’labah yang tidak membayar zakat, juga seseorang pejuang dikira mati dalam keadaan syahid. Dalam perang, ternyata Rasulullah SAW mengatakan bahwa orang itu di neraka gara-gara mencuri harta ghanimah.

            Kemudian secara rinci diantaranya adalah: tidak membayar zakat bagi orang yang telah wajib membayar zakat, sebab dinilai orang itu sama dengan munafiq.

            Allah berfirman dalan surat Al-munafiqun ayat 10:
“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada seseorang diantara kamu; lalu berkata: “Ya Rabb-ku, mengapa engkau tidak menggunakan (kematian)ku sampai waktu dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan terrmasuk orang-orang yang shaleh?” (Al-Muanfiqun: 10)

            Dalam sebuah hadist riwayat imam At-Tirmidzi dan ibnu jarir dari ibnu abbas  RA bahwa Rasulullah bersabda:

“Barang punya harta yang cukup untuk pergi haji atau harta itu wajib dikeluarkan zakatnya tetapi tidak melaksanakannya maka ketika mati dia meminta kembali” (HR. Tirmidzi)

            Padahal Allah SWT tidak akan menangguhkan kematian seseorang apabila telah datang waktu kematianya. Pada ayat:

“Dan Allah sekali-kali tidak akan menggunakan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah maha mengenal apa yang kamu kerjakan” (Al-Munafiqun: 11)

            Penyebab lain daripada mati su’ul khatimah menurut Syahid Abdullah Al-Haddad dalam nasihat-nasihatnya yaitu:

  1. Menyia-nyiakan shalat lima waktu
  2. Suka mencela orang lain
  3. Menupu dan tidak jujur dalam berkerja
  4. Mengingkari para wali Allah
  5. Melakukan bid’ah dholalah seperti aliran-aliran sesat
  6. Ragu-ragu kepada Allah, Rasul-Nya dan Hari kiamat
  7. Dan dosa-dosa lain yang membahayakan

0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *