PROBLEMATIKA IDDAH WANITA KARIR

Published by Ponpes Anwarul Huda on

Deskripsi  Masalah:   Ibu  Ani  adalah  seorang  ibu  rumah  tangga  yang  memiliki  bisnis  yang  cukup  sukses. Ketlatenan  dan  keuletan  Ibu  Ani  membuat  bisnis  pakaian  yang  dikembangkannya  maju hingga  menarik  banyak  pelanggan.  Pelayanan  yang  ramah  dan  supel  membuat pelanggannya  bertambah  banyak.  Di  tengah  kesuksesannya  itu,  Ibu  Ani  mengalami musibah  yang  cukup  berat.  Ia  ditinggal  suami  tercinta  untuk  selama-lamanya.  Sebagai wanita  muslimah,  sudah  tidak  asing  baginya  larangan  keluar  rumah  bagi  wanita  yang sedang  menjalani  masa Iddah.  Namun  ia  bingung,  apabila  ia  berdiam  diri  di  rumah selama  4  bulan  10  hari,  besar  kemungkinan  ia  akan  ditinggalkan  para  pelanggannya. Meskipun  untuk  menghidupi  dirinya  dan  anak-anaknya  selama  masa  Iddah  bisa dikatakan cukup dengan aset  kekayaan yang  dimiliki Ibu  Ani.

 

Pertanyaan: Apakah  karena  kekhawatiran  ditinggal  pelanggan  termasuk  hajat  yang memperbolehkan keluar  rumah bagi wanita yang tengah menjalani masa Iddah?

 

Jawaban: Bukan  termasuk  hajat  yang  memperbolehkan  keluar  rumah,  karena  sudah  tercukupi nafaqahnya  dan  karena  pekerjaan tersebut  sebatas untuk  mengembangkan hartanya. Adapun  kemitraan  dengan  “pelanggan  tetap”  jika  mereka  diputus  kemitraannya    akan berdampak  macetnya bisnis  atau berkurangnya omset  maka diperbolehkan  keluar rumah.

Referensi

 

 

 

Sumber: Bahtsul Masail Waqi’iyyah  Konferwil PWNU Jawa Timur 2018
Di Pondok Pesantren Lirboyo – Kediri
15 – 16 Dzulqo’dah 1439 H / 28 – 29 Juli 2018


0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *