10 GROUP DIPASTIKAN LOLOS KE BABAK FINAL FESTIVAL AL-BANJARI DI PONPES ANWARUL HUDA KOTA MALANG
Oleh : Fatus Atho’ul Malik
Panitia Haflatul Imtihan ke-25 Pondok Pesantren Anwarul Huda Kota Malang mengadakan Festival Al-Banjari se-Malang Raya dan sekitarnya (Pasuruan, Jombang, Kediri, dan Blitar). Kegiatan Festival Al-Banjari ini merupakan acara yang ketiga dari rangkaian acara Haflatul Imtihan ke-25 Pondok Pesantren Anwarul Huda, yang bertema Alkhoiru Fiddiin wa Khodimul Ummah (Khidmah).
“Di (Haflatul Imtihan ke-25) tahun ini, kita telah menyelenggarakan segenap rangkaian acara dari kemarin. Diawali dengan ziarah (wali) bersama, kemudian donor darah, dan hari ini dimulainya festival al-banjari” kata Tuhu Jatmiko dalam sambutannya sebagai ketua pelaksana Haflatul Imtihan ke-25, Ahad (09/01/2022).
Festival Al-Banjari yang dilaksanakan di Ponpes Anwarul Huda Kota Malang ini dilakukan dengan dua tahap, yaitu tahap penyisihan (online) dan tahap final (offline). Pada tahap penyisihan, masing-masing grup mengirimkan video rekaman kepada panitia yang akan dinilai para dewan juri secara online dan akan dipilih beberapa finalis untuk menunjukkan kemampuannya kembali di babak final. Musyafa’ selaku koordinator Festival Al-Banjari menjelaskan bahwa Festival Al-Banjari ini diikuti sebanyak 20 grup.
“Sebenarnya pada lomba (festival al-banjari) ini terdapat 23 grup yang mendaftarkan diri, akan tetapi hanya 20 grup banjari yang mengirimkan rekaman video. Kami sangat menyayangkan hal tersebut” Kata Musyafa’.
Hari Ahad (09/01/2022) dilaksanakan penilaian babak penyisihan secara online. Di mana hanya para panitia dan dewan juri yang hadir di tempat (Ponpes Anwarul Huda Kota Malang). Sedangkan para peserta dan penonton bisa mengikuti melalui live streaming di channel youtube ANWARUL HUDA TV.
Dewan juri pada Festival Al-Banjari yang diadakan oleh Panitia Haflatul Imtihan ke-25 Pondok Pesantren Anwarul Huda, di antaranya Ustadz Fatkhurrokhman dari Singosari Malang (sebagai juri musik/terbang); Ustadz M. Tibyan Isyqi dari Tumpang Malang (sebagai juri vocal); dan Ustadz M. Dawud Zahiruddin dari Pandaan (sebagai juri adab syair).
Video rekaman yang dikirim oleh para grup banjari telah ditampilkan di hadapan para dewan juri. Para grup banjari menujukkan skill memainkan banjari dan melantunkan sholawat dengan luar biasa, sehingga sangat sulit bagi para dewan juri untuk menentukan para finalis. Namun, bagaimanapun para dewan juri harus memutuskan para finalis.
Dipenghujung acara, surat keputusan dewan juri tentang grup yang melaju ke babak final dibacakan oleh Tuhu Jatmiko.
“Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat”, kata Tuhu Jatmiko.
Akhirnya, telah terpilih 10 grup banjari terbaik untuk melaju ke babak final, dan akan menunjukkan kemampuannya secara langsung di hadapan para dewan juri, yang akan dilaksanakan pada Ahad, 23 Januari 2022. Kesepuluh grup tersebut, di antaranya :
- Ma’annajah dari Malang, dengan total nilai 96,75
- Syubbanul Yaum dari Malang, dengan total nilai 96
- JDFI Putra 90 dari Malang, dengan total nilai 95,25
- Naghom Zanjiron 1 dari Malang, dengan total nilai 94,75
- JDFI Putra 89 dari Malang, dengan total nilai 94,5
- Al-Barokah dari Pasuruan, dengan total nilai 94,75
- Ulul Musthofa Putra dari Malang, dengan total nilai 94,5
- Naghom Zanjiron 2 dari Malang, dengan total nilai 93,75
- Bariklana dari Jombang, dengan total nilai 93,25
- Syubbanul Fattah dari Jombang, dengan total nilai 93,25
“Para peserta yang tidak lolos ke babak final masih berkesempatan untuk menjadi juara favorit, yakni video yang mendapatkan like terbanyak. Voting akan dimulai pada 10 Januari 2022 di channel youtube ANWARUL HUDA TV.” Kata Musyafa’.
0 Comments