Pesan dan Nasihat Ust. Sulthon di Upacara Peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI Pondok Pesantren Anwarul Huda
Oleh: Mukhammad Rizal
Malang – Pada hari Kamis, 17 Agustus 2023 Pondok Pesantren Anwarul Huda telah menggelar upacara peringatan HUT ke-78 kemerdekaan Republik Indonesia. Seluruh santri dan siswa MA Ibadurrochman berbaris di halaman pesantren untuk mengikuti upacara bendera kemerdekaan yang dipimpin oleh Ust. Sulthon sebagai pembina.
Dalam amanatnya, Ust. Sulthon menyampaikan bahwa dalam rangka memperingati HUT RI yang ke-78 ini hendaknya kita mengenang kembali jasa-jasa pahlawan yang telah gugur, para syuhada dan auliya’ yang berjihad memerangi penjajah demi kemerdekaan negara Indonesia. Dan beliau pula berkata, hendaknya kita ber-muhasabah diri apakah saat ini kita selaku penerus bangsa Indonesia sudah pantas memperjuangkan kemerdekaan Indonesia atau malah sebaliknya.
Selain itu, Ust. Sulthon menyoroti bahwa arti kemerdekaan sendiri dalam KBBI adalah kebebasan. Namun, perlu di garis bawahi ialah kebebasan yang masih dalam batas kewajaran sesuai dengan Al-Quran dan Hadits. Makna kebebasan yang di maksud beliau di sini adalah kebebasan berpikir. Jika dahulu di zaman penjajahan demokrasi kita dibungkam, maka sekarang kita bebas menyuarakan pikiran namun tetap dalam koridor batas kewajaran. Contoh kecilnya ketika menggunakan sosial media, di mana kita bisa bebas berekspresi seperti berkomentar maupun update status tapi harus tetap bijak tidak boleh mengandung unsur sara maupun ujaran kebencian.
Di zaman era society 5.0 di mana robot sudah bisa berbicara dan berpikir, hendaknya kita bisa menciptakan pendidikan yang berkualitas, penuhi akal dan hati dengan ilmu disertai akhlak. Tentu tempat yang paling berpotensi besar adanya pendidikan yang berkualitas adalah pondok pesantren. Karena di tempat kita ini ilmu dan akhlak diajarkan semuanya sehingga harapannya bisa menjadi pribadi yang baik dan berkualitas, lanjut Ust. Sulthon.
Berkaitan dengan akhlak, kita selaku santri yang sedang mendalami ilmu agama hendaknya pula peka terhadap lingkungan sosial. Seperti ketika teman sakit, maka secepat mungkin membantu untuk kesembuhannya. Hal ini dikarenakan kita hidup di dunia tidak hanya sendiri melainkan bersama makhluk lain yang Allah ciptakan.
Amanat terakhir yang beliau sampaikan ialah pengembangan minat dan bakat. Poin ini sangat penting pula dikarenakan di zaman yang sudah maju, kita pun harus maju pula dalam hal soft skill maupun hard skill. Oleh karena itu, para santri hendaknya bisa membekali diri dengan pengembangan minat dan bakat seperti dalam hal berbisnis di pesantren, karena harapannya ketika lulus bisa menjadi santripreneur.
Amanat ditutup dengan doa yang dibacakan Ust. Sulthon dan diamini oleh seluruh peserta upacara. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan upacara selanjutnya sampai tiba di pembubaran peserta upacara.
Peringatan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78 di Pondok Pesantren Anwarul Huda Malang ini berhasil menggambarkan semangat cinta tanah air yang mengakar dalam jiwa para santri dan siswa. Pesan dan nasihat dari Ust. Sulthon mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga persatuan dalam bernegara serta beretika ketika melalukan perbuatan.
0 Comments